Monday, May 22, 2023

5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G)

 5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021


Model bisnis ecommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) semakin meroket di tahun 2021. Per Agustus 2020, bisnis ecommerce berhasil mencetak peningkatan transaksi sebesar 429 Triliun rupiah, jika dibandingkan dengan tahun 2019 (205,5 Triliun rupiah). Pada tahun 2020, transaksi dari sektor ini dikalkulasikan mencapai Rp 1.850 triliun atau naik 9 kali lipat dibanding transaksi e-commerce Indonesia pada 2015 yang nilainya Rp 200 triliun. Layanan digital hadir dengan keunggulan yang sudah kita diketahui, yakni mempermudah segala sesuatu yang awalnya rumit dan membutuhkan banyak waktu. Bisnis ritel tidak luput dari internet. Bisnis ini beralih menjadi layanan digital yang kita kenal sebagai e-commerce. Konsumen bisa membeli sesuatu dalam jumlah banyak sekaligus tanpa harus melihat langsung, cukup dari komputer atau ponsel.

Laporan terbaru PPRO, perusahaan layanan pembayaran terkemuka di dunia tentang pembayaran dan perdagangan online tahun 2018, menyatakan Indonesia memiliki pertumbuhan tertinggi mencapai 78% per tahun. Negara lainnya untuk top five pertumbuhan pasar tertinggi adalah Meksiko 59%, Filipina 51%, Kolombia 45%, dan Uni Emirat Arab (UEA) 33%. Selain pertumbuhan belanja online, laporan tersebut juga memaparkan bagaimana pertumbuhan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan pasar belanja online. Infrastruktur yang dimaksud, seperti jumlah pengguna kartu kredit, jumlah masyarakat dengan rekening bank, termasuk pertumbuhan jumlah pengguna internet dan smartphone, hingga jual beli online yang dilakukan melalui perangkat mobile. Selain itu, dijelaskan bagaimana kondisi makro ekonomi suatu negara. Ini meliputi jumlah penduduk dengan usia di atas 15 tahun, PDB, pendapatan per kapita, hingga rata-rata pengeluaran untuk belanja online. Yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah nilai transaksi belanja online dan porsinya terhadap total retail suatu negara, hingga pertumbuhan pada berbagai kelompok produk yang diminati.

Sangat mudah untuk tergiur dan terlibat dalam tren perdagangan elektronik ini, tapi jika Anda tidak mengetahui ilmu dasarnya, profitabilitas bisa terlewat begitu saja. Bisnis e-commerce yang sedang booming ini membutuhkan intuisi, pengetahuan tentang pasar, rencana bisnis yang solid, dan penelitian yang cermat tentang produk dan model bisnis ecommerce. Sayangnya, banyak calon pelaku bisnis ecommerce tidak tahu cara mengatur bisnis ecommerce, juga pilihan model bisnis dan produk apa yang tersedia bagi mereka. Sebelum memulai bisnis ecommerce, Anda harus memahami tipe-tipe model bisnis ecommerce yang ada seperti di bawah ini.

1. Klasifikasi model bisnis ecommerce
- B2B ecommerce
- B2C ecommerce
- C2C ecommerce
- C2B ecommerce
- Pemerintahan/Administrasi Publik ecommerce

2. Tipe revenue model bisnis ecommerce
- Drop Shipping
- Wholesaling dan Warehousing
- Private Labeling dan Manufacturing
- White Labeling
- Subscription Ecommerce

3. Model produk revenue
- Model Produk Tunggal
- Tunggal
- Multiple Kategori
- Afiliasi
- Hibrida [Afiliasi + Kategori Tunggal]


Mari kita bahas satu persatu.

Klasifikasi Model Bisnis Ecommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G)

Perdagangan elektronik atau ecommerce mencakup semua pasar online yang menghubungkan pembeli dan penjual. Internet digunakan untuk memproses semua transaksi elektronik. Hal pertama yang perlu dipikirkan adalah jenis transaksi bisnis yang akan Anda lakukan. Ketika Anda ingin menjalani bisnis ecommerce, siapa target pasar Anda? Apakah bisnis Anda B2B, B2C, C2C, atau C2B?
Apakah Anda sudah memiliki ide untuk jenis bisnis e-commerce yang Anda inginkan? Apakah Anda familiar dengan akronim-akronim tersebut ? Mari kita pelajari model-model paling umum yang terjadi di perdagangan online.

B2B eCommerce
Model B2B fokus pada penyediaan produk dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Meskipun banyak bisnis ecommerce di area ini adalah penyedia jasa/layanan, Anda juga akan menemukan perusahaan software, perusahaan supplier dan pemasok perabot kantor, perusahaan hosting, dan berbagai model bisnis ecommerce lainnya dari sektor ini.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Contoh e-commerce B2B (business to business) Indonesia yang mungkin Anda kenal adalah Ralali.com, IndoTrading.com, Kawan Lama, Electronic City, Indonetwork, dan Mbiz. Bisnis tersebut memiliki platform ecommerce yang khusus menyasar perusahaan dan bekerja dalam lingkungan tertutup. Di Indonesia, model bisnis ecommerce B2B belum tergarap maksimal oleh para pelaku bisnis. Salah satu startup tanah air yang sukses membidik peluang pasar ini adalah MBiz, anak usaha Grup Lippo.

MBiz didirikan Juli 2015 fokus pada e-procurement khusus B2B dan B2G.

“Kami menyediakan solusi pengadaan barang dan jasa yang terintegrasi berbasis web bagi kalangan perusahaan dan institusi pemerintahan mulai dari produk teknologi, peralatan kantor, perlengkapan industri, hingga barang-barang ritel,” kata Ryn Hermawan, COO dan Co Founder MBiz.co.id.

Hermawan menjelaskan, dengan layanan total solusi yang ditawarkan MBiz, klien korporasi bisa langsung mengakses ke vendor-vendor yang terdaftar di MBiz dan melakukan proses bidding. Konsep e-commerce multi vendor berbasis web ini memungkinkan klien melakukan e-procurement kapan saja dan dimana saja sesuai dengan SOP masing-masing. Saat ini dengan layanan-layanan yang diberikan, MBiz berhasil membukukan net merchandise value sebesar Rp 1,3 triliun dengan nilai rata-rata kontrak transaksi Rp 312 juta.

"Customer di Indonesia sudah lebih dulu terbiasa dengan layanan e-commerce B2C, mereka memahami kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan. Ketika kami hadir dengan platform e-commerce B2B maka mereka tidak perlu waktu lama untuk memahaminya," imbuh Ryn. B2B adalah pangsa pasar yang belum tersentuh di Indonesia, sehingga peluangnya masih sangat besar. Namun, tantangannya juga tidak sedikit.

B2B e-commerce Survey Preview from Prayogo Ryza Sulistiyo
Untuk pemaparan yang lebih detail, silakan unduh laporan riset bertajuk “A Study of B2B Commerce Services in Indonesia 2018″ yang digagas oleh DailySocial bersama Jakpat Mobile Survey Platform, secara gratis di sini. Beberapa poin yang dibahas dalam laporan tersebut:

- Potensi pangsa pasar B2B di Indonesia, melihat tren pertumbuhan global.
- Pemahaman masyarakat tentang B2B commerce.
- Karakteristik dan ragam fitur B2B commerce yang telah beroperasi.

B2C eCommerce
Sektor ecommerce B2C (business to consumer) adalah model bisnis yang lazim dilakukan di pasar ecommerce. Bahkan sektor B2C adalah model bisnis yang selalu ada dipikiran orang saat mendengar kata ‘ecommerce’. Transaksi ecommerce B2C menyerupai model ritel tradisional, di mana bisnis menjual jasa/produk kepada individu, namun bisnis dijalankan dengan platform online alih-alih dengan toko fisik.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Contoh pemain ecommerce B2C di Indonesia adalah Blibli, Jd.id, dan Lazada. Namun, dari laporan DailySocial mengindikasikan adanya peleburan batas antara ecommerce B2C dan C2C yang dilihat dari penilaian reputasi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, diantaranya jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Dari penilaian reputasi, masing-masing memiliki angka yang cukup berimbang, Blibli dan Tokopedia mendapati angka tertinggi. Dari tabel penilaian di atas, Shopee memiliki peringkat teratas dalam urusan produk murah dan biaya pengiriman gratis. Sedangkan JD.id menguatkan brand dengan jaminan produk jualannya asli. Meleburnya kategori C2B dan B2C juga ditengarai hadirnya “Official Store” di online marketplace –sebagai contoh brand tertentu memiliki tempat khusus di Bukalapak untuk menjual produk dari distributor resminya. Implikasinya justru menguatkan SKU produk yang dimiliki C2C, hal tersebut sekaligus tervalidasi dalam penilaian kelengkapan produk dengan persentase tertinggi didapat oleh Tokopedia.

Namun demikian, salah satu keuntungan yang dapat dioptimalkan oleh para pemain B2C ialah seputar pengalaman pelanggan. Beberapa aspek yang mulai dieksplorasi misalnya menekankan pada kualitas produk, peningkatan layanan logistik –misalnya Lazada mengakomodasi layanan eLogistics secara mandiri atau bekerja sama dengan layanan on-demand untuk one-day-delivery, opsi pembayaran yang lebih beragam –memungkinkan adanya mekanisme seperti cash-on-delivery.

5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021

C2C eCommerce
Model bisnis ecommerce ketiga adalah C2C (consumer to consumer), yang kemudian terbagi lagi menjadi dua model yaitu marketplace dan classifieds/P2P. Dalam kategori C2C e-commerce ini, konsumen individu dapat menjual maupun membeli produk dari konsumen lainnya. Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia merupakan beberapa contoh online marketplace yang paling dikenal di Indonesia.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Selain melalui marketplace, kegiatan jual beli juga juga dapat dilakukan secara langsung antar individu, tanpa adanya termasuk dari pihak ketiga. Beberapa contoh platform dengan model bisnis ini adalah OLX, Kaskus, hingga melalui Instagram.

C2B eCommerce
Customer to business (C2B) adalah model bisnis dimana konsumen atau end-use menyediakan produk atau layanan ke perusahaan. Ini adalah model kebalikan dari B2C, di mana bisnis menghasilkan produk dan layanan untuk konsumsi konsumen. Contoh platform C2B, yakni istockphoto.com yang menjadi media bagi para fotografer individu untuk mendapatkan royalti apabila ada yang menggunakan fotonya.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Dalam model bisnis ini, individu menawarkan untuk menjual produk atau layanan kepada perusahaan yang siap membelinya. Misalnya, jika Anda adalah software developer, maka Anda dapat menunjukkan demo software atau keterampilan yang Anda miliki di situs-situs seperti freelancer, upwork, dll. Jika perusahaan menyukai software atau keterampilan Anda, maka perusahaan akan langsung membeli software langsung dari Anda, atau mempekerjakan Anda.

eCommerce Administrasi Publik/Pemerintah (B2G & C2G)
Model-model yang tercantum di atas adalah model umum yang banyak dijalankan di pasaran, tetapi ada jenis e-commerce lain yang melibatkan administrasi publik/pemerintah.

B2G (business to government), juga disebut B2A (business to administration), adalah model bisnis yang merujuk pada bisnis yang menjual produk, layanan, atau informasi kepada pemerintah atau lembaga pemerintah.

Sistem B2G menyediakan kesempatan bagi perusahaan swasta untuk mengajukan tender pada proyek, produk pemerintah yang mungkin dibeli/dibutuhkan pemerintah untuk perusahaan mereka. Pemerintah membuka tender lewat proses e-procurement, dimana sektor publik dapat melakukan tender secara online dan transparan.Sistem e-procurement di Indonesia lebih dikenal dengan LPSE atau Service Pengadaan Dengan Elektronik. Salah satu contohnya adalah Qlue.co.id, yang menyediakan layanan CRM untuk lembaga pemerintah.

C2G (consumer to government), juga disebut C2A (consumer to administration): adalah transaksi elektronik yang dilakukan oleh individu ke pemerintah atau administrasi publik. Contohnya, seorang konsumen dapat membayar pajak penghasilannya secara online. Transaksi tersebut adalah transaksi C2G.

Contoh dimana konsumen memberikan layanan kepada pemerintah belum banyak diimplementasikan, karena ini bukan pendekatan yang populer dan bisa dibilang sangat jarang. Contoh yang mungkin bisa terjadi adalah ketika seorang hacker menawarkan jasanya kepada pemerintah untuk pertahanan terhadap terorisme cyber.

Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) mana yang cocok untuk Anda?
Seperti yang sudah Anda amati, ada beberapa model bisnis ecommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) yang tersedia, masing-masing memiliki manfaatnya sendiri. Hal yang benar untuk dilakukan adalah menganalisis model bisnis Anda dan kemudian memilih model yang tepat. Anda juga telah mengetahui ada beberapa jenis model fulfillment toko online, serta produk apa saja yang bisa dijual. Sekarang waktunya untuk mulai membuka toko online Anda sendiri. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut tentang topik ini, beri tahu kami di kolom komentar di bawah.
5 Model Bisnis eCommerce (B2B, B2C, C2C, C2B, B2G) Untuk Dicoba di 2021
Artikel Original & Lengkap: https://www.softwareseni.co.id/blog/...2b-b2c-c2c-c2b-b2g

No comments:

Post a Comment