Apakah agan-agan masih susah membedakan kalimat aktif atau pasif? Dalam kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas bagaimana konsep keduanya dalam bahasa Indonesia. Masak iya, warga negara Indonesia tetapi gagal paham dengan bahasanya sendiri? Diketawain ayam ya ...
Konsep Diatesis dalam Bahasa Indonesia
Pengertian aktif pasif dalam kalimat menyangkut beberapa hal, yaitu macam verba yang menjadi predikat, subjek objek, dan bentuk verba yang dipakai. Contoh :
Adik membelikan ibu sayur mayur.
Saya telah selesai menyetrika seranjang pakaian.
Andi sedang menanak nasi.
Polisi menambakkan peluru kepada pencuri.
Semua contoh di atas menunjukkan bahwa verba yang terdapat pada tiap dalam kalimat adalah verba transitif, baik yang ekatransiti maupun dwitransitif. Ini adalah salah satu pembagian kalimat aktif dalam bahasa Indonesia yang akan dijelaskan berikut.
Kalimat aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya aktif melakukan sesuatu. Kalimat aktif biasanya menggunakan verba yang berprefiks meng- atau ber-. Kalimat aktif dibagi menjadi aktif taktransitif dan aktif transitif.
Aktif taktransitif, yaitu kalimat tidak berobjek dan tidak berpelengkap yang biasanya hanya mempunyai dua unsur wajib klausa, subjek dan predikat. Kalimat taktransitif tetap bisa diiringi dengan unsur tidak wajib seperti keterangan tempat, waktu, cara, dan alat. Contoh :
Bu Camat sedang berbelanja di pasar.
Saya segera pergi.
Dia biasa berkendara sepeda motor.
Verba dalam kalimat taktransitif bisa juga berupa nomina atau adjektiva yang menyatakan keadaan subjek. Contoh :
Ayahnya seorang guru bahasa Indonesia.
Dia sangat cantik.
Kalimat transitif, yaitu kalimat yang membutuhkan kehadiran objek. Kalimat transitif dibagi menjadi dua, yaitu ekatransitif dan dwitransitif.
Ekatransitif adalah kalimat yang mempunyai unsur subjek, predikat, dan satu objek. Verba dalam kalimat ekatransitif digolongkan dalam kelompok ekatransitif. Dari segi makna, semua verbanya bermakna inheren perbuatan. Contoh :
Pemerintah mulai mengendurkan peraturan PSBB bagi masyarakat tertentu.
Garuda Indonesia masih menutup penerbangannya hingga waktu yang belum ditentukan.
Dwitransitif adalah kalimat yang mempunyai unsur subjek, predikat, dan dua objek langsung. Contoh :
Dia menugaskan saya pekerjaan itu.
Ibu membelikan adik sepatu baru.
Objek kalimat dwitransitif juga dapat berupa makna ‘untuk orang lain’ atau makna benefaktif/peruntung. Akan tetapi, beberapa ahli berpendapat adanya pemisah ‘untuk’ menjadi penghalang objek, sehingga hanya dikatakan pelengkap saja. Contoh :
Dia membelikan sepatu untukku.
Kepolisian telah memberlakukan sistem buka tutup jalan untuk kendaraan roda empat.
Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai sebagai sasaran/tujuan. Pemasifan dalam bahasa Indonesia dilakukan dengan tiga cara, yaitu menguunakan prefiks di-, bentuk OSV (objek subjek verba), dan prefiks ter-.
Cara pertama
Pertukarkanlah S dengan O.
Gantilah prefiks meng- dengan di- pada P.
Tambahkan kata oleh di depan O.
Contoh :
Pak Camat telah memotong pita pembukaan.
*Pita pembukaan telah memotong Pak Camat.
Pita pembukaan telah dipotong Pak Camat.
Pita pembukaan telah dipotong oleh Pak Camat.
Cara kedua
Pindahkan O ke awal kalimat.
Hilangkan prefiks meng- pada V.
Pindahkan S ke tempat yang tepat sebelum verba.
Contoh :
Saya sudah membeli buku Sintaksis Ramlan.
*Buku Sintaksis Ramlan saya sudah membeli.
* Buku Sintaksis Ramlan saya sudah beli.
Buku Sintaksis Ramlan sudah saya beli.
Cara ketiga
Arti pasif dapat pula bergabung dengan unsur lain seperti unsur ketidaksengajaan. Jika kalimat aktif diubah menjadi pasif dan kalimat pasif itu terkandung pula pengertian bahwa perbuatan yang dinyatakan oleh verba mengandung unsur ketidaksengajaan, maka bentuk prefiks yang dipakai untuk verba bukan lagi di-, melainkan ter-. Contoh :
Andi mencium Sarah.
- *Sarah dicium Andi. (tidak dibenarkan karena tidak sesuai dengan makna aktifnya)
- Sarah tercium andi.
Begitulah agan-agan. Semoga bermanfaat💕💕
Sumber : Alwi, Hasan, dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Respostory Upi
e-perpus Unud
Gambar Linguistik
No comments:
Post a Comment