Monday, May 22, 2023

TAHAP -TAHAP AUDIT PERSEDIAAN

 Tahap-tahap Audit persediaan

Dosen pengampu: Sri Dewi Wahyundaru
Email:Sridewi@unissula.ac.id
Nama : Devita Amilia F (36)
Kelas : A4E1
S1 AKUNTANSI,FE UNISULLA


Tahap menyeluruh dari audit atas persediaan adalah untuk menetapakan bahwa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokoK penjualan telah dinyatakan secara wajar di dalam laporan keuangan.

4 aspek yang menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang akan dilakukan:
1.Pengendalian fisik terhadap persediaan Pengujian auditor.
Pengujian auditor mengenai kecakupan pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan penyelidikan.
2.Dokumen-dokumen dan catatan untuk transfer persediaan.
Perhatian utama auditor dalam verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi yang lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar terjadi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang dicatat tersebut adalah akurat.
3.Catatan perpetual.
Adanya pencatatan persediaan yang sudah cukup berpengaruh terhadap waktu dan luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. Jika catatan perpetual /abadi dapat diandalkan, kemungkinan untuk menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca, penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan klien memperoleh laporan keuangan yang diaudit lebih awal.
4.Catatan mengenai biaya per unit.
Catatan akuntansi biaya yang memadai harus disamakan dengan kegiatan produksi dan catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua hasil produksi. Sistem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang tepat.
Pengujian rincian saldo untuk persediaan :
1.Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan.
2.Menilai risiko pengendalian untuk beberapa siklus.
3.Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus.
4.Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan.
5.Merancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-tujuanaudit yang spesifik seperti: prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan waktu audit.
Hasil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan. Dua aspek pengujian rincian saldo secara terpisah yaitu : observasi fisik &Proses penetapan harga dan kompilasi.

Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan observasi, pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan metode penghitungan persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat) keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Klien bertanggung jawab menetapkan prosedur-prosedur untuk melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk melakukan penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati setiap prosedur fisik klien dan menarik kesimpulan yang mencakup persediaan fisik.

Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi.
Dalam prosedur penetapan harga dan kompilsi sebagai ,tujuan spesifik terhadap pengujian rincian saldo juga sangat bermanfaat. Tujuan-tujuan tersebut antara lain: Kelayakan secara menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam daftar persediaan dan saldo-saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak.
Tujuan khusus yaitu terkait dengan asersi Produk dan pengalokasian ,keberadaan dan keterjadian, serta kelengkapan.
Penilaian atas Persediaan
Dalam melaksanakan pengujian atas penetapan harga,ada 3 hal yang sangat penting mengenai metode penetapan harga klien, yaitu :metode tersebut harus sesuai dengan PABU, penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ketahun, dan metode harga pokok waktu (penggantian biaya) dibanding dengan nilai pasar.
Penetapan harga persediaan yang berasal dari pemeriksaan jenis persediaan pokok yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Pertimbangan pertama yaitu pada metode Produk persediaan yang digunakan apakah FIFO atau LIFO, rata-rata tertimbang atau yang lain. Selain itu, juga berhenti apakah ongkos angkut, penyimpanan,potongan, dan lainnya juga termasuk dalam nilai persediaan.
Penetapan harga persediaan yang diproduksi sendiri
Dalam menetapkan harga barang dalam proses brang jadi ,auditor harus memperhatikan biaya bahan baku, Tenaga kerja, dan biaya atas pabrik. Hal ini menyebabkan pelaksanaan audit atas barang yang diproduksi sendiri lebih rumit dibandingkan dengan audit atas persediaan dari pembelian.
REFERENSI:
https://www.coursehero.com/file/pmdl...as-persediaan/
https://www.academia.edu/4775734/Audit_Persediaan

No comments:

Post a Comment