Showing posts with label Akuntansi. Show all posts
Showing posts with label Akuntansi. Show all posts

Monday, May 22, 2023

5 Software Akuntansi Gratis untuk Kemajuan Bisnis

 n Kledo yang masih asing dengan software akuntansi pasti masih bingung, apa sih sebenarnya software akuntansi itu? Untuk itu di sini Kledo akan membahas apa itu software akuntansi dan macam-macam software akuntansi yang bisa Kawan Kledo coba gunakan.

Software Akuntansi
Software akuntansi merupakan sebuah program aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu pencatatan keuangan bisnis. Software akuntansi ini digunakan untuk memudahkan pengelolaan keuangan perusahaan atau bisnis. Kawan Kledo dapat melakukan pencatatan pembelian, penjualan, pembayaran gaji, laporan, dan lainnya dengan menggunakan software akuntansi ini. Dengan software akuntansi ini, Kawan Kledo akan lebih mudah mengelola keuangan karena di dalamnya dilengkapi berbagai fitur-fitur akuntansi yang sangat lengkap. Lalu apa saja software akuntansi yang bisa Kawan Kledo pilih untuk mengelola keuangan bisnis?
Berikut 5 software akuntansi yang bisa Kawan Kledo gunakan untuk melakukan pengelolaan keuangan:
Kledo
[img]https://miro.medium.com/max/30/1*NTkuCJLsLSamknuicSfnYw.jpeg?q=20[/img]
[img]https://miro.medium.com/max/1349/1*NTkuCJLsLSamknuicSfnYw.jpeg[/img]

Softaware akuntansi pertama yang bisa Kawan Kledo gunakan adalah software akuntansi dari Kledo. Kledo merupakan software akuntansi yang dirancang khusus untuk memudahkan pemilik bisnis dalam melakukan pengelolaan keuangan. Software Akuntansi Kledo memiliki fitur-fitur yang akan memudahkan pengelolaan keuangan seperti pencatatan pengeluaran, pencatatan pendapatan, dan untuk membuat laporan keuangan. Lebih lengkapnya berikut fitur-fitur yang dimiliki Kledo yang akan membuat pengelolaan keuangan tidak hanya lebih mudah, tetapi juga menyenangkan:
Berbasis Cloud
Kledo merupakan software akuntansi berbasis cloud dimana untuk menggunakannya pengguna Kledo tidak perlu mengunduh atau menginstal terlebih dahulu. Pengguna cukup mengakses https://kledo.com dan bisa langsung melakukan pencatatan keuangan di sana. Tidak hanya itu, dengan sistem penyimpanan cloud ini, pengguna tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu terhadap komputer yang digunakan karena sistem penyimpanan ini menggunakan data yang ada di internet. Sehingga, selagi pengguna tersambung dengan internet, maka pengguna bisa melakukan pengelolaan keuangan di Kledo kapan saja dan di mana saja.
Membuat Invoice yang Lebih Praktis
Dengan software akuntansi dari Kledo, Kawan Kledo dapat membuat invoice jadi lebih praktis. Kawan Kledo cukup memasukan data dan Kledo yang akan membuatkan invoice untuk pelanggan Kawan Kledo. Selain itu, bersama Kledo Kawan Kledo dapat membuat invoice dengan satu klik.
Purchasing Order yang Lebih Cepat
Fitur selanjutnya yang dimiliki Kledo adalah dengan Kledo, Kawan Kledo dapat membuat purchasing order yang lebih cepat. Purchasing order merupakan dokumen yang digunakan oleh pembeli untuk menunjukan barang yang ingin dibeli kepada penjual.
Pencatatan Biaya yang Lebih Rinci
Dengan Kledo, Kawan Kledo juga bisa melakukan pencatatan biaya yang lebih rinci. Pencatatan ini meliputi pencatatan pengeluaran, melacak pos pengeluaran, dan juga membuat laporan keuangan secara rinci.
Melacak Stok dan Inventori
Fitur selanjutnya yang dimiliki Kledo adalah Kledo mampu melacak stok dan juga inventori. Selain itu dengan Kledo, pengguna juga dapat melakukan pengecekan stok dengan multi gudang dan multi cabang.
Melacak Aset Tetap secara Realtime
Kledo merupakan software akuntansi bebas ribet. Kledo akan membantu Kawan Kledo dalam melacak aset tetap, mendepresiasi aset secara otomatis, dan mendapatkan laporan aset secara realtime.
30+ Laporan Keuangan Bisnis
Ingin membuat laporan keuangan bisnis dengan mudah? Ini saatnya Kawan Kledo menggunakan software akuntansi dari Kledo karena Kledo telah dilengkapo 30+ laporan keuangan bisnis. Tentu ini akan membuat pembuatan laporan keuangan jadi lebih mudah dan anti ribet.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki oleh Kledo, yakin mau menunda bergabung bersama Kledo? Untuk itu, yuk daftar Kledo sekarang juga!
Wave
[img]https://miro.medium.com/max/30/1*z17doDbRTipF0102BNBVmQ.jpeg?q=20[/img]
[img]https://miro.medium.com/max/1200/1*z17doDbRTipF0102BNBVmQ.jpeg[/img]

Software akuntansi kedua yang bisa Kawan Kledo gunakan adalah Wave. Software Akuntansi Wave ini akan memudahkan penggunanya dalam mengirimkan invoice, mencatat laporan keuangan, dan juga membuat kwitansi secara online. Selain itu dengan Wave ini, pengguna bisa melakukan scaning kwitansi dengan aplikasi yang tersedia di playstore dan iOS.
Wave menjadi software akuntansi terpercaya yang telah digunakan oleh puluhan bahkan ratusan ribu pengguna. Ada beberapa pilihan untuk menggunakan Wave, yaitu mulai dari gratis sampai berbayar. Bagi Kawan Kledo yang menggunakan versi berbayar, Kawan Kledo akan menikmati fitur yang tidak ada di Wave versi gratis.

Untuk lebih lengkapnya Kawan Kledo bisa membacanya di sini.

Peran Auditor Internal Sebagai Upaya Preventif Fraud

 Fraud atau biasa dikenal dengan kecurangan ialah kegiatan penipuan yang disengaja yang memunculkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan serta memberikan keuntungan untuk pelaksana kecurangan tersebut. Kecurangan biasanya terjalin karena adanya tekanan untuk melaksanakan penyelewengan atau dorongan untuk menggunakan peluang yang ada.


Menurut Tuanakotta( 2013, hal 28) Fraud merupakan setiap tindakan ilegal yang diisyarati dengan penipuan, penyembunyian, ataupun ancaman kepercayaan. Tindakan ini tidak bergantung pada ancaman kekerasan atau kekuatan fisik. Penipuan dilakukan oleh individu, dan organisasi untuk memperoleh uang, properti maupun layanan untuk menghindari pembayaran, atau untuk keuntungan bisnis individu.

Untuk menanggulangi permasalahan fraud atau kecuranagan perlu membangun struktrur pengendalian internal yang baik, mengefektifkan aktivitas- aktivitas pengendalian perusahaan atau organisasi, meningkatkan kultur perusahaan atau organisasi serta mengefektifkan fungsi audit internal perusahaan. Salah satu kriteria pengendalian internal yang baik ialah perlu adanya dorongan internal auntit sebagai salah satu kontrol auditor internal. Auditor internal merupakan seseorang yang mengaudit dalam lingkungan perusahaan. Sedangkan audit internal ini sendiri ialah evaluasi yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang cakap mengenai ketelitian, independen, efisien.

Seorang auditor mempunyai peranan untuk menelaah serta memperhitungkan bermacam kegiatan perusahaan, memastikan ketaatan hukum, memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan, menilai kualitas pekerjaan masing- masing bagian dan memberi rekomendasi revisi revisi. Dari beberapa peranan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang auditor internal merupakan salah satu upaya prefentif dalam penanganan fraud atau kecurangan.

Agar peranan auditor lebih optimal dalam mencegah fraud, seorang auditor diwajibkan untuk menguasai faktor- faktor pemicu munculnya kecurangan seta jenis- jenis kecurangan yang terdapat dilapangan. Seorang auditor juga diwajibkan mengerahkan kepiawaian jabatannya dengan seksama sehingga sanggup mendeteksi terjadinya kecurangan serta dapat memberi rekomendasi- rekomendasi yang berguna untuk manajemen untuk menghindari terjadinya fraud.



Tujuan Pengujian Substantif Persediaan

 Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru 


Email : sridewi@unissula.ac.id

Dewi Ayu Masitah

Mahasiswa S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unissula


 Memperoleh keyakinan tentang bersangkutan dengan persediaan keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan persediaan.
 Sebelum auditor melakukan pengujian substantif terhadap kewajaran saldo persediaan yang dicantumkan di neraca, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi persediaan yang disajikan di neraca, Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo persediaan yang dicantumkan di neraca dengan akun persediaan di buku besar dan selanjutnya ke jurnal pembelian atau register bukti kas keluar (jika klien menggunakan voucher system dengan basis waktu), jumal pengeluaran kas atau check register (jika klien menggunakan voucher system dengan basis tunal), jumal pemakaian bahan baku jurnal umum dan ke buku pembantu persediaan.

Membuktikan asersi keberadaan persediaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan persediaan
Dalam pengujian substantif terhadap aktiva pada umumnya, pengujian ditujukan untuk membuktikan apakah aktiva yang dicantumkan di neraca sesuai dengan aktiva sesungguhnya yang dimiliki oleh klien, Untuk tujuan ini, auditor melakukan berbagai prosedur audit guna membuktikan eksistensi aktiva yang bersangkutan dan keterjadian transaksi yang berkatan dengan aktiva tersebut, membuktikan kelengkapan aktiva yang disajikan di neraca dan transaksi yang berkaitan dengan aktiva tersebut, membuktikan kepemilikan atas aktiva tersebut, membuktikan kewajaran penilaian aktiva tersebut pada tanggal neraca, membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan aktiva tersebut di dalam laporan keuangan. Dalam hubungannya dengan pengujian substantif terhadap persediaan, salah satu tujuan auditnya adalah untuk membuktikan asersi keberadaan secliaan yang dicantumkan di neraca dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan persediaan. Untuk membuktikan asersi tersebut, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:

1. Prosedur analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan 3. Pengujian pisah batas   transaksi yang berkaitan dengan persediaan
4. Pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan
5. Konfrmasi persediaan yang berada di tangan pihak luar.

Membuktikan asersi kelengkapan transaksi yang berkaitan dengan persediaan yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan saldo persediaan yang disajikan di neraca
Untuk membuktikan bahwa saldo persediaan yang dicantumkan di neraca mencakup semua persediaan pada tanggal neraca dan mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan dalam tahun yang diaudit, auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini:

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
4. Pengamatan Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan persediaan
5. Konfrmasi persediaan yang berada di tangan pihak luar.
Transaksi yang berkaitan dengan timbul dan berkurangnya persediaan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap perhitungan saldo persediaan pada tanggal neraca, sehingga ketidaktepatan dalam penetapan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan persediaan akan berdampak langsung terhadap perhitungan saldo akun persediaan dan kos barang yang dijual (cost of goods sold). Oleh karena itu, salah satu pengujian substantif untuk membuktikan asersi kelengkapan persediaan adalah pemeriksaan terhadap ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan persediaan.

Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan di neraca
Persediaan yang ada pada tanggal neraca belum tentu merupakan hak milik klien, karena persediaan yang ada di tangan klien merupakan barang titipan perusahaan lain atau digadaikan sebagai jaminan penarikan utang. Untuk membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas persediaan yang dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:

1. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
2. Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan persediaan
4. Konfirmasi persediaan yang berada ditangan pihak luar
5. Pemeriksaan perjanjian konsinyasi

Membuktikan asersi penilaian persediaan yang dicantumkan di neraca.
Prinsip akuntansi berlaku umum dalam penyajian persediaan di neraca, persediaan harus disajikan di neraca pada nilainya pada tanggal neraca Nilai persediaan yang disajikan di neraca harus dipilih di antara mana yang lebih rendah antara kos dengan harga pasar persediaan tersebut pada tanggal neraca. Oleh karena itu, salah satu tujuan pengujian substantif persediaan adalah membuktikan kewajaran inventory costing dan invertoly pricing yang digunakan oleh klien dalam mencantumkan nilai persediaan di neraca. Untuk membuktikan asersi penilaian persediaan yang dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:

1. Pengujian analitik
2. Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
4. Pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan
5. Permintaan informasi mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh klien
6. Pemeriksaan kesesuaian kos per satuan persediaan dengan prinsip akuntansi berlaku umum
7. Pelaksanaan gross-profit test
8. Meminta surat representasi persediaan dari klien.

Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan persediaan di neraca
Penyajian unsurunsur laporan keuangan dan pengungkapannya harus didasarkan pada prinsip akuntansi berlaku umum. Pengujian substantif terhadap persediaan diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur persediaan telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. Untuk membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan persediaan yang dicantumkan di neraca, auditor melakukan pengujian substantif berikut ini:

1. Pemeriksaan terhadap perjanjian konsinyasi
2. Pemeriksaan penggolongan peersediaan dalam neraca
3. Pemeriksaan pengungkapan persediaan di neraca.


Daftar Pustaka:
https://www.academia.edu/8462779/PEM..._PERPERSEDIAAN



TAHAP -TAHAP AUDIT PERSEDIAAN

 Tahap-tahap Audit persediaan

Dosen pengampu: Sri Dewi Wahyundaru
Email:Sridewi@unissula.ac.id
Nama : Devita Amilia F (36)
Kelas : A4E1
S1 AKUNTANSI,FE UNISULLA


Tahap menyeluruh dari audit atas persediaan adalah untuk menetapakan bahwa bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokoK penjualan telah dinyatakan secara wajar di dalam laporan keuangan.

4 aspek yang menjadi perhatian auditor dalam menetapkan jenis pengujian yang akan dilakukan:
1.Pengendalian fisik terhadap persediaan Pengujian auditor.
Pengujian auditor mengenai kecakupan pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi harus terbatas pada pengamatan dan penyelidikan.
2.Dokumen-dokumen dan catatan untuk transfer persediaan.
Perhatian utama auditor dalam verifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi yang lain adalah bahwa transfer yang dicatat adalah sah, transfer yang benar-benar terjadi telah dicatat, dan kuantitas, uraian serta tanggal dari setiap transfer yang dicatat tersebut adalah akurat.
3.Catatan perpetual.
Adanya pencatatan persediaan yang sudah cukup berpengaruh terhadap waktu dan luas pemeriksaan fisik yang dilakukan auditor atas persediaan. Jika catatan perpetual /abadi dapat diandalkan, kemungkinan untuk menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca, penghematan biaya bagi auditor maupun klien dan memungkinkan klien memperoleh laporan keuangan yang diaudit lebih awal.
4.Catatan mengenai biaya per unit.
Catatan akuntansi biaya yang memadai harus disamakan dengan kegiatan produksi dan catatan akuntansi lain agar dapat menghasilkan biaya yang akurat untuk semua hasil produksi. Sistem akuntansi biaya mempunyai hubungan dengan auditor karena penilaian persediaan akhir tergantung pada perancangan dan penggunaan sistem yang tepat.
Pengujian rincian saldo untuk persediaan :
1.Menilai materialitas dan risiko inheren dari persediaan.
2.Menilai risiko pengendalian untuk beberapa siklus.
3.Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas transaksi dan prosedur analitis untuk beberapa siklus.
4.Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo persediaan.
5.Merancang pengujian rincian saldo persediaan untuk memenuhi tujuan-tujuanaudit yang spesifik seperti: prosedur audit, besar sampel, item yang dipilih, dan waktu audit.
Hasil pengujian dari beberapa siklus selain siklus persediaan dan pergudangan akan mempengaruhi pengujian rincian atas saldo-saldo persediaan. Dua aspek pengujian rincian saldo secara terpisah yaitu : observasi fisik &Proses penetapan harga dan kompilasi.

Observasi Fisik
Penting bagi auditor independen untuk hadir pada saat penghitungan dan observasi, pengujian dan tanya jawab yang sesuai untuk mengetahui keefektifan metode penghitungan persediaan (inventory taking) dan ukuran (tingkat) keandalan yang mungkin diberikan pada pernyataan klien mengenai kuantitas dan kondisi fisik persediaan. Klien bertanggung jawab menetapkan prosedur-prosedur untuk melakukan penghitungan fisik yang akurat dan untuk melakukan penghitungan dan pencatatan secara aktual. Auditor bertanggung jawab mengevaluasi dan mengamati setiap prosedur fisik klien dan menarik kesimpulan yang mencakup persediaan fisik.

Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi.
Dalam prosedur penetapan harga dan kompilsi sebagai ,tujuan spesifik terhadap pengujian rincian saldo juga sangat bermanfaat. Tujuan-tujuan tersebut antara lain: Kelayakan secara menyeluruh yaitu saldo persediaan, rincian yang terdapat dalam daftar persediaan dan saldo-saldo perhitungan yang berhubungan adalah layak.
Tujuan khusus yaitu terkait dengan asersi Produk dan pengalokasian ,keberadaan dan keterjadian, serta kelengkapan.
Penilaian atas Persediaan
Dalam melaksanakan pengujian atas penetapan harga,ada 3 hal yang sangat penting mengenai metode penetapan harga klien, yaitu :metode tersebut harus sesuai dengan PABU, penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ketahun, dan metode harga pokok waktu (penggantian biaya) dibanding dengan nilai pasar.
Penetapan harga persediaan yang berasal dari pemeriksaan jenis persediaan pokok yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Pertimbangan pertama yaitu pada metode Produk persediaan yang digunakan apakah FIFO atau LIFO, rata-rata tertimbang atau yang lain. Selain itu, juga berhenti apakah ongkos angkut, penyimpanan,potongan, dan lainnya juga termasuk dalam nilai persediaan.
Penetapan harga persediaan yang diproduksi sendiri
Dalam menetapkan harga barang dalam proses brang jadi ,auditor harus memperhatikan biaya bahan baku, Tenaga kerja, dan biaya atas pabrik. Hal ini menyebabkan pelaksanaan audit atas barang yang diproduksi sendiri lebih rumit dibandingkan dengan audit atas persediaan dari pembelian.
REFERENSI:
https://www.coursehero.com/file/pmdl...as-persediaan/
https://www.academia.edu/4775734/Audit_Persediaan

PENTINGNYA MANAGEMENT LETTER DALAM PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

 Noor Alifah

Sri Dewi Wahyundaru
Akuntansi Fakultas Ekonomi Unissula

Dalam dunia usaha khususnya dalam bidang akuntan terdapat banyak perusahaan yang mendirikan kantor akuntan dengan persaingan yang ketat seiring dengan berkembangnya jaman. Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) pasti mempunyai peraturan atau aturan yang dibuat untuk dipatuhi dan dijadikan sebagai pedoman bagi setiap KAP. Selain itu, dalam menjalankan kegiatannya, KAP tentu tidak diperbolehkan atau dilarang untuk mempromosikan kantornya atau jasa yang terkait dengan kantornya. Jika hal itu terjadi berarti KAP tersebut sudah melanggar Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik – IAI. Untuk mendapatkan pelanggan atau klien dapat dilakukan dengan membuktikan bahwa dapat bekerja dengan sebaik mungkin dalam memeriksa laporan keuangan perusahaan klien, sehingga perusahaan yang terkait akan merasa puas dan senang atas jasa pemeriksaan yang telah dilakukan oleh KAP. Pastinya dengan harapan manajemen perusahaan akan merekomendasikan kepada rekan kerja untuk menggunakan jasa KAP tersebut. Setiap KAP juga perlu membuat management lettter untuk sebagai laporan tambahan yang diharapkan dapat menambah kepuasan klien. Dengan memberitahukan kelemahan – kelemahan terkait pengendalian internnya serta terkait kesalahan salah saji dalam laporan keuangan perusahaan dan memberikan saran terbaik untuk dilakukan perbaikan kedepannya. Pengendalian intern yang baik akan meminimalisir adanya kecurangan dan kesalahan yang dilakukan oleh oknum internal perusahaan.

Kecurangan yang biasa terjadi adalah adanya oknum atau pihak yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memanipulasi terkait dengan laporan keuangan. Pihak tersebut akan membuat rekayasa nominal yang ada dalam laporan keuangan, jadi seolah – olah perusahaan akan mengalami peningkatan dalam keuangan perusahaan. Selain itu, juga terdapat kerjasama antara pihak perusahaan dengan auditor dengan melakukan komunikasi kepada pihak yang diperiksa atau pihak penerima kerja dengan diberikan imbalan sejumlah uang. Dalam hal ini, auditor telah melanggar Aturan Etika sebagai auditor.

Dari sudut pandang etika profesi, auditor tidak bertanggungjawab dan tidak memegang teguh tentang aturan yang telah ditetapkan. Sebagai seorang auditor seharusnya melakukan tugas dan jasanya sesuai dengan standar teknik dan prosedur pemeriksaan, auditor harus bisa lebih pintar, objektif, dan tepat dalam mengungkapkan permasalahan yang terjadi tanpa memandang salah satu pihak dan mendepankan profesionalitas. Dalam teknik dan prosedur yang telah diatur dalam profesi akuntan, pasti akan terungkap permasalahan yang terjadi dalam suatu perusahaan dengan bukti – bukti yang telah ditemukan oleh auditor. Management letter disini berperan penting, karena dengan management letter akan ditemukan permasalahan yang terjadi akibat kecurangan dengan bukti – bukti yang didapat, sehingga perusahaan akan tahu penyebabnya. Selain itu auditor juga akan memberikan saran – saran perbaikan untuk perusahaan yang diberikan jasanya.

Management Letter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditujukan manajemen perusahaan terkait pemeriksaan laporan keuangan dengan memberitahukan kelemahan – kelemahan pengendalian internal baik material maupun nonmaterial). Menurut Whittington And Meigs (2017) Management Letter adalah suatu laporan kepada manajemen yang berisi rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan – kelemahan yang diungkapkan Akuntan Publik setelah mempelajari dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan. Dalam hal ini, management letter merupakan suatu laporan tambahan dari KAP, adanya pemeriksaan akuntan (audit report) yang diharapkan dapat menambah kepuasan klien. Dengan harapan perusahaan akan puas dengan informasi terkait kelemahan – kelemahan dalam pengendalian internal serta saran perbaikannya.
Adapun langkah – langkah dalam membuat management letter sehingga menghasilkan suatu management letter yang baik, diantaranya :
1. Management letter harus tepat waktu (Timely)
Dengan management letter yang tepat waktu, perusahaan masih dapat melakukan perbaikan – perbaikan dalam perngendalian internalnya. Jika terjadi keterlambatan dalam management letter yang diberikan, kemungkinan besar kelemahan – kelemahan dalam pengendalian internal dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dan kecurangan yang dapat merugikan perusahaan.
2. Management letter harus berisi saran – saran yang bermanfaat dan bisa diterapkan.
3. Komentar dan saran – saran dalam management letter tidak boleh merupakan sesuatu yang mengejutkan. Untuk itu, sebelumnya konsep management letter harus didiskusikan terlebih dahulu dengan manajemen perusahaan dan bagian yang berkaitan dan dimintakan komentar dari manajemen.
4. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, halus dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Harus diusahakan agar walaupun kita mengomentari kesalahan orang lain namun tidak sampai mengyinggung perasaan orang lain.
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urut – urutan pos neraca dan rugi laba (misalnya mulai dari kas, piutang persediaan, dan seterusnya) atau menurut hal – hal paling penting yang memerlukan perhatian khusus dari manajemen dan perlu penanganan secepat mungkin.
6. Saran – saran yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis perusahaan dan harus menunjukan kemauan baik kantor akuntan publik untuk membantu pengembangan usaha perusahaan.
7. Ada bagian akhir management letter jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada manajemen dan seluruh staf perusahaan, atas segala bantuan dan kerjasama yang diberikan mereka selama akuntan publik melaksanakan pemeriksaannya.

Dengan management letter yang baik diharapkan dapat mengetahui kelemahan – kelemahan atau kekurangan yang etrdapat dalam pengendalian internal perushaan. Serta dapat sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan dan tindakan – tindakan perbaikan untuk mengatasi kelemahan tersebut, dengan adanya saran yang telah diberikan oleh auditor terkait dengan temuan bukti – bukti management letter terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga dapat mengurangi adanya kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan pihak internal perusahaan. Selain itu, diharapkan auditor dapat bekerja sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik – IAI, dan menjaga kerahasiaan informasi atau data yang telah ditemukan selama pemeriksaan kepada yang tidak berhak atau pihak klien. Pembocoran rahasia data informasi klien kepada pihak ketiga secara sepihak merupakan tindakan tercela dan tidak etis.

Referensi

https://pdfcoffee.com/makalah-manage...-pdf-free.html

Soekrisno Agoes, Auditing Buku 2

https://www.academia.edu/19833409/BA...ement_Letter_1

https://idiotsbrainn.blogspot.com/20...etter.html?m=1

PERAN OPINI AUDIT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

   Era sekarang usaha semakin berkembang pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang semakin tinggi juga diantara pelaku bisnis, hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya permintaan laporan keuangan, ditambah kondisi perekonomian di Indonesia yang belum stabil atau selalu mengalami perubahan. Berbagai alternatif untuk mengikuti persaingan tersebut terus dilakukan oleh para pengelola perusahaan, salah satu kebijakan yang sering dilakukan oleh pengelola perusahaan yaitu dengan meningkatkan kepercayaan para pengguna laporan keuangan dengan melakukan audit atas laporan keuangan baik dilakukan oleh audit internal perusahaan maupun oleh akuntan publik. Perusahaan yang go publik diwajibkan untuk melakukan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independent, yaitu auditor yang berkerja padad kantor akuntan publik (KAP), hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna laporan keuangan. Pengambilan keputusan baik oleh pihak manajemen maupun investor akan membutuhkan laporan keuangan yang handal dan relevan sebagai suatu informasi atas kinerja perusahaan. Opini audit atas laporan keuangan merupakan salah satu pertimbangan yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Dalam hal ini, auditor yang berkualitas sangat diandalkan untuk dapat memberikan informasi menyangkut tentang kondisi keuangan, terutama mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan.


            Opini audit menurut pasal 1 UU No 15 Tahun 2004, opini adalah pernyataan professional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tangkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. Sedangkan jenis opini ada 4 yaitu :

1.     Pendapat wajar tanpa pengecualian

Opini ini diberikan jika sistem pengendalian internal memadai dan tidak ada salah saji yang material atas pos-pos laporan keuangan. Secara keseluruhan laporan keuangan telah menyajikan secara wajar sesuai dengan SAP.

2.     Pendapat wajar dengan pengecualian

Opini ini diberikan jika diberikan dengan kriteria: sistem pengendalian internal memadai, namun terdapat salah saji yang material pada beberapa pos laporan keuangan. Laporan keuangan dengan opini WDP dapat diandalkan, tetapi pemilik kepentingan harus memperhatikan beberapa permasalahan yang diungkapkan auditor atas pos yang dikecualikan tersebut agar tidak mengalami kekeliruan dalam pengambilan keputusan.

3.     Pendapat tidak wajar

Opini ini diberikan jika diberikan jika sistem pengendalian internal tidak memadai dan terdapat salah saji pada banyak pos laporan keuangan yang material. Dengan demikian secara keseluruhan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan SAP.

4.     Pernyataan menolak memberikan pendapat

Opini ini diberikan jika diberikan apabila terdapat suatu nilai yang secara material tidak dapat diyakini auditor karena ada pembatasan lingkup pemeriksaan oleh manajemen sehingga auditor tidak cukup bukti dan atau sistem pengendalian intern yang sangat lemah. Dalam kondisi demikian auditor tidak dapat menilai kewajaran laporan keuangan. Misalnya, auditor tidak diperbolehkan meminta data-data terkait penjualan atau aktiva tetap, sehingga tidak dapat mengetahui berapa jumlah penjualan dan pengadaan aktiva tetapnya, serta apakah sudah dicatat dengan benar sesuai dengan SAP. Dalam hal ini auditor tidak bisa memberikan penilaian apakah laporan keuangan WTP, WDP, atau TW.

Kriteria pemberian opini, adalah: (a) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan; (b) kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); (c) kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan; dan (d) efektivitas sistem pengendalian intern (SPI). Keempat jenis opini yang bisa diberikan oleh BPK tersebut dasar pertimbangan utamanya adalah kewajaran penyajian pos-pos laporan keuangan sesuai dengan SAP. Kewajaran disini bukan berarti kebenaran atas suatu transaksi. Opini atas laporan keuangan tidak mendasarkan kepada apakah pada entitas tertentu terdapat korupsi atau tidak.

Opini audit sangat penting untuk pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan. Oleh sebab itu auditor harus berkualitas dan bisa diandalkan agar dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan terutama kelangsungan perusahaan. Sehingga dapat meningkatkan kepecayaan pengguna laporan keuangan.


referensi :
https://kepri.bpk.go.id/tingkatan-opini-bpk-atas-laporan-keuangan-pemerintah-daerah/
https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jie/article/view/767/pdf
http://repository.unpas.ac.id/42845/4/BAB%20II%20Nica%20Tresnasari.pdf