@IRNewscom I Jakarta: GAMBARAN bahwa anak jenderal itu sombong, pongah, hedon dan 'borjuis', ternyata tak melekat pada sosok putra bungsu Ketua Umum Hanura Wiranto, Zainal Nur' Rizky, yang meninggal di Afrika Selatan.
Menurut sang ayahanda, Zainal itu dikenal sebagai sosok yang sederhana dan mandiri. Padahal, Zainal itu merupakan anak Petinggi AD dan juga Panglima TNI periode 1998-1999. Hal tersebut, seakan jauh dari gambaran umum seorang anak jenderal.
Bentuk kemandirian Zainal itu dapat terlihat dari Zainal terbang ke Negerinya Pahlawan Aparteit, Nelson Mandela pada 2011. Dia kesana itu, bukan untuk mengabdi sebagai tentara seperti sang ayah.
Bukan pula sebagai pejabat negara. Zainal merantau ke Selatan Benua Afrika, untuk memperdalam ilmu agama Islam. Adik dari Amalia Siyanto dan Ika Mayasari ini memilih untuk mendalami Islam di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya, Johannesburg. Zaenal mengambil jurusan Tafsir dan Hafiz Al Quran.
Zainal pun dinilai oleh sang Ayahanda sebagai pria yang cerdas. SD Al Azhar menjadi pendidikan formal pertama. Dilanjut ke SMP Sudirman dan pindah ke SMP di Sentul Boarding School, Bogor. Bangku SMA pun dihabiskan di Lab School, Rawamangun, Jakarta Timur.
Setelah SMA, Zainal akhirnya lolos dan menjadi mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. "Tepatnya 2 tahun lalu, mengambil jurusan Hukum Internasional," ujar Wiranto di kediamannya di Kompleks Palem Kartika, Bambu Apus.
Zainal Tertarik Dalami Agama
Zainal ternyata tak lama kuliah di UGM. Pasalnya, hanya satu semester Zaenal mengenyam bangku UGM. Wiranto menjelaskan, Zainal itu memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan ikut sang kakak itikaf di beberapa masjid. Apa gerangan yang membuat Zaenal gelisah? Hingga mengambil keputusan besar meninggalkan bangku kuliah di kampus favorit.
"Ia mengambil keputusan, lebih baik mendalami agama dulu karena merasa ada yang salah selama ini dalam hidupnya," cerita Wiranto.
Pemuda yang hobi menyanyi, baca puisi, dan membaca Al Quran ini tidak hanya sukses melumat mata pelajaran formal di sekolah. Tapi juga melahap ilmu-ilmu Islam. Setiap hari menghafal hadits, belajar bahasa Urdu dan Arab.
"Selepas lulus SMA, langsung tertarik dahwah dan bergabung dengan sebuah komunitas dakwah. Satu komunitas dengan mantan personel Sheila on Seven (SO7), Sakti, bahkan yang saya dengar mereka mau buat acara dakwah bareng," kenang sang ibunda, Rugaiyah Usman atau yang dikenal Uga Wiranto.
Menikah di Afsel
Zaenal merupakan pengantin baru. Sekitar 2 bulan lalu, tepatnya 13 Maret 2013, Wiranto dan Uga terbang ke Johannesburg untuk menikahkan si bungsu dari tiga bersaudara itu. Zaenal menikah dengan gadis berdarah Indonesia yang sudah menjadi warga negara Afrika Selatan yang usianya masih 15 tahun. "Nama istrinya Salsabila. Ibunya asli Ujung Pandang, ayahnya dari Solo," jelas Uga.
Menantu Wiranto itu putri seorang pilot maskapai internasional yang merupakan warga negara Indonesia. Namun siapa nama besannya, Wiranto enggan membeberkannya. Dua hari lalu pria berusia 23 tahun ini mengalami demam tinggi dan meninggal dunia. Wiranto mengira demam yang diderita anaknya hanya demam biasa. Ternyata sakit putra satu-satunya itu cukup parah.
"Kemudian masuk rumah sakit, dan setelah 2 hari di rumah sakit. Akhirnya, kami pun harus merelakannya menghadap kepada Yang Kuasa," ujarnya. Menurut Wiranto, sakit demam itu tak hanya diderita anaknya di asrama. "Jadi memang hampir sepertiga mahasiswa di sana kena demam. Memang musimnya lagi dingin."
Berita lengkapnya baca: Indonesiarayanews.com
No comments:
Post a Comment