Sunday, October 2, 2016

Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar

a. Memanage Posisi Mikroskop

1) Mikroskop ditempatkan dengan hati-hati di atas meja yang terjangkau badan pengamat (tidak terlalu ke tepi atau ke tengah).

2) Mikroskop diarah kemiringannya (jika perlu) dengan memutar sambungan inklinasi. Hal itu bertujuan agar pengamat enak melakukan pengamatan dalam waktu yang lama.

b. Mengatur Pencahayaan

1) Mikroskop dengan sumber cahaya matahari, lebih baik ditempatkan di atas meja dekat jendela. Jangan menempatkan mikroskop di bawah sinar matahari langsung.

2) Mikroskop dengan sumber cahaya lampu dari luar dipakai dengan memasang lampu 15 cm di muka mikroskop.

3) Mikroskop dengan sumber cahaya tetap di dasar alat lebih mudah diterapkan dengan cara memencet tombol untuk menyalakan lampu.

4) Banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata pengamat dan untuk menerangi objek diatur dengan memutar tombol pengatur diafragma. Makin lebar lubang diafragma, makin banyak jumlah cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya.

c. Mencari Objek

1) Tempatkan preparat (sediaan bahan/spesimen) di atas meja mikroskop, tepat di atas lubang. Tekan slide dengan penjepit. Pada saat itu, tempat tabung berada pada jarak terjauh dengan meja mikroskop.

2) Pasanglah dengan benar sampai terdengar bunyi "klik".

3) Turunkan tabung sampai berjarak 1 cm dari atas objek dengan pemutar kasar. (Sewaktu melakukan hal ini, jangan mengintipnya pada lensa okuler lebih dahulu).

4) Letakkan lampu di depan kaca, apabila memakai sumber cahaya dari luar. Letakkan mikroskop dekat jendela, kalau menggunakan sinar matahari. Pencet tombol untuk menghidupkan lampu, apabila mikroskop sudah dipasangi lampu.

5) Manage banyaknya sinar yang masuk dengan membuka diafragma iris dan mengatur kaca (jika perlu).

6) Lihatlah melalui lubang pengamat. Gunakan objek yang jelas dengan memutar tombol pemutar halus naik atau turun.

7) Setelah diperoleh objek dengan bidang pandang yang jelas, putarlah cakram mikroskop untuk mengarahkan lensa objektif perbesaran kuat tepat di atas objek.

8) Agar diperoleh pandangan yang jelas, atur kembali melewati pemutar halus, sambil mengamati melalui lubang pengintai.

d. Menyiapkan preparat

Objek-objek berukuran kecil dapat langsung dilihat di bawah mikroskop. Tetapi, untuk objek berukuran besar anda harus mengambil sebagaian dari objek itu. Objek yang dilihat itu selanjutnya diwujudkan dalam sebuah preparat.

Spesimen adalah sediaan bahan yang akan diamati. Spesimen dikategorikan menjadi dua, yaitu spesimen basah dan preparat kering. Pembuatan spesimen memerlukan alat berupa kaca benda (slide), kaca penutup, objek pengamatan, dan medium.

Media yang digunakan disesuaikan dengan tujuannya, antara lain air, gliserin. Air digunakan sebagai medium bagi mikroorganisme air yang ingin dilihat gerakannya. Pewarna dipakai sebagai media bagi objek yang ingin diteliti bagian-bagiannya.

Jenis pewarna disesuaikan dengan kebutuhan. Bagian jaringan yang akan diamati sajalah yang diharapkan akan menampung pewarna tertentu dan memberikan warna mencolok dengan struktur lain di sekitarnya.

Gliserin dipakai sebagai medium untuk meneliti objek yang akan diperbesar dengan lensa berkekuatan tinggi. Media yang diteteskan di atas kaca benda tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, cukup untuk menenggelamkan objek.

Spesimen dibuat dengan mengiris bahan setipis mungkin, membujur. Spesimen diposisikan di atas cermin benda tepat di tengah dengan memakai pinset.

Di atas preparat, ditetesi media dengan memakai pipet. Selanjutnya, spesimen ditutup dengan kaca penutup. Salah satu sisi kaca dipencet perlahan dengan jari, sedangkan bagian yang lain diturunkan perlahan-lahan dengan jarum.

No comments:

Post a Comment