Mengukir sejarah
Amerika
Barrack Obama mempunyai latar belakang yang menarik
ayahnya kulit hitam, ibu kulit putih, satu-satunya Afro-Amerika di senat AS,
calon presiden AS pertaman keturunan Afrika dari partai democrat. Sewaktu kecil
pernah tinggal dan sekolah di Indonesia.
Rasanya lebih mudah membayangkan Amerika memiliki seorang presiden kulit hitam
setelah menyaksikan serial TV ‘24’ yang sempat menjadi hit di Amerika dan
berbagai Negara.
Dalam serial TV yang menonjolkan upaya Amerika memerangi
terorisme ini, jack Bauer, sang jagoan dari CTU (Counter Terorism Unit) harus
berjibaku dengan waktu yang terbatas (24jam) untuk mengagalkan upaya teroris
menyerang kota-kota di Amerika. Jack berulang kali harus melindungi presiden
kulit hitam pertama yang memimpin Amerika, presiden David Palmer, dari berbagai
upaya pembunuhan. Dalam serial 24, Palmer digambarkan sebagai presiden yang
berkarakter tenang, tidak gegabah mengambil keputusan, selalu menghindar dari
cara-cara tidak terhormat dan karismatis.
Penampilan Palmer di serial 24 cukup memukau sebab
menonjolkan sosok presiden Amerika Serikat yang patriotic dan nasionalis.
Penonton pun berdecak kagum dengan karakter yang di perankan Palmer. Actor yang
memerankan Palmer, dennis Haysbert bahkan mengklaim bahwa ia telah jalan bagi
Barrack Obama untuk menjadi orang nomor satu di AS. Ia mengatakan jutaan
penggemar serial ini menjadi terbiasa dengan ide bahwa Amerika bisa memiliki
seorang presiden berkulit hitam. Dan jika Obama bisa sampai ke gedung putih, sang
actor menyatakan bahwa serial 24 layak mendapat kredit.
Ide bahwa Amerika
bisa memiliki seorang presiden berkulit hitam kelihatannya sudah dapat diterima
oleh sebagian warga Negara Amerika. Meski Obama termasuk orang baru dalam
kancah politik Amerika Serikat, antusiasme masyarakat dan media Amerika atas
Obama terbilang sangat besar.
Salah satu edisi tahun 2005, TIME memasukan nama Obama
pada dftar 100 orang paling berpengaruh di dunia. New Statesman, sebuah media
di inggris, mendaftar Obama sebagai salah satu dari “sepuluh orang yang mampu
mengubah dunia” pada edisi 23 oktober 2006, TIME memasang wajah tersenyum Obama
sebagai cover, dan memasang judul besar-besar, “kenapa Barrack Obama bisa jadi
presiden selanjutnya” (Why Barack Obama Could Be The Next President), ditulis
oleh salah satu jurnalis terkemuka, Joe Klein.
Sementara
media-media local lainnya seperti Washington Post, pernah menerbitkan headline
berjudul agak bombastic “The Legend Of Barrack Obama” Obama juga mendapat
perhatian dari majalah budaya Rolling Stones dan The New Yorker. Pada edisi
2004, Rolling Stones memilih Obama sebagai salah satu People Of The Year.
Latar belakang kehidupan bapak Barack Obama
benar-benar ‘ditelanjangi’ dan diekspos luas. Satu waktu mengulas tuntas
kehidupan Obama dari kecil hingga sekarang, di waktu lain mengulas kehidupan
dan pengaruh ibunda pada diri Obama, termasuk kehidupan Obama saat tinggal di Indonesia.
Membaca perjalanan
hidup Obama lewat tulisan-tulisan di berbagai media tersebut edisi 10 maret
2008, sosok Obama digambarkan sebagai sosok yang sama dengan kita (like us),
dalam kehidupan sehari-harinya. Ia pun menjadi Inspirasi bagi banyak orang,
yang meras terpinggirkan dan tak berdaya. Sebab Obama menapaki kehidupan gentir
di tinggal ayahnya (Barack Hussein Obama asal Kenya), yang punya tiga istri lain,
selain ibu kandung Obama, Ann Dunham, perempuan kulit putih.
Meski demikian, hal hal yang baik dari kedua orang
tuanya mengalir dalam darah Obama. Obama mewarisi kecerdasan seorang ekonomi
bergelar Ph.D lulusan Universitas Harvard dari ayahnya, dan nilai-nilai empati
dan pelayanan kepada orang lain seorang antropolog dari ibunya. Postur tubuh
dan warna kulit Obama, bahkan rambutnya yang keriting, lebuh mirip ayahnya
ketimbang ibunya.
Dreams from My
Father
Obama, Jr lahir di Honolulu, Hawaii pada 4 agustus
1961, anak hasil perkawinan Barack Hussein Obama, Sr dan Ann Dunham. Obama, Sr
adalah pria asal Alego, sebuah desa di provinsi Nyanza, Kenya,
afrika. Sedangkan Ann lahir dan tumbuh dewasa di kota
kecil Wichita, Kansas.
Otaknya yang
cemerlang mengubah nasib Obama Sr, dari seorang penggembala kambing dan pelayan
di rumah keluarga kebangsaan Inggris di Kenya, menjadi seorang mahasiswa
berbeasiswa untuk kuliah di East-West Center di universitas Hawaii di Manoa.
Disanalah Obama, Sr bertemu dengan Ann Dunham, teman seuniversitas yang
kemudian dinikahinya. Sebelum menikah dengan Ann Dunham, Obama, Sr telah
menikahi wanita Kenya.
Dari istrinya di Kenya
itu, Obama, Sr mendapatkan tujuh orang anak.
Obama, Jr memang lahir saat kedua orang tuanya masih
berstatus mahasiswa. Saat obama berusia sekitar dua tahun, Obama Sr
meninggalkan Ann Dunham dan Obama kecil, untuk meraih gelar Ph.D di bidang
ekonomi di Harvard
University. Mereka
akhirnya bercerai. Ann Dunham lulus dan dia menjadi antropolog. Sedangkan
Obama, Sr, setelah menyelesaikan pendidikannya, kembali ke Kenya, dan
bekerja sebagai perencana ekonomi bagi pemerintah. Obama, Sr meninggal dunia
dalam kecelakaan mobil pada 1982 – ketika itu Obama, Jr berusia 21 tahun.
Ann Dunham menikah lagi dengan mahasiswa asing lainnya
dari Indonesia yang belajar di Universitas Hawaii, bernama Lolo Soetoro.
Pernikahan Ann–Lolo dengan Ann
dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik bernama Maya Kassandra Soetoro –
saat ini Maya (37 tahun) menjadi pengajar di Universitas Hawaii. Seusai studi, Lolo memboyaong Ann
dan Obama kecil pindah ke Jakarta.
Di kota inilah Obama Jr sempat mengenyam
pendidikan dasar di Indonesia
pada usia enam sampai 10 tahun.
Komentar:
Tidak dapat disangkal Barrack Obama adalah sosok yang
sangat fenomenal. Dia adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden di
Amerika dimana sisa-sisa dari politik apartheid masih terasa. Terpilihnya
Barrrack Obama menjadi presiden menunjukan bahwa politik apartheid telah hilang
sepenuhnya di negeri itu. Dan ini pun dapat menular ke seluruh dunia dimana
masih ada saja Negara yang isu-isu apartheid masih dapat ditemukan sebagai
contoh, di Negara spanyol adalah negara dimana pemain sepak bola berkulit hitam
akan diteriaki seperti monyet jika membawa bola. Dengan terpilihnya Barrack
Obama kemungkinan besar dapat mengubah pandangan seluruh orang mengenai kulit
hitam dan memberikan tempat yang lebih baik bagi para kulit hitam.
No comments:
Post a Comment